puisi tebas kenestapaan ( pedang pejuang mahasiswa)
Tebas
Kenestapaan
(
Pedang Pejuang Mahasiswa)
Jari-jari mencari dua langkah mulai pasti
Gigi-gigi menggertak, tangan berayun menahan landas
Keras-keras terasah, gesekan menyentak setiap
bungkam sunyi
Hilang.. lalu pergi bersama dendam yang masih ada
Singsingkan lengan dan ku pacu rasa ini
Sayap-sayap patah dengarkan sekumpulan belenggu
Mengapa harus aku? Mengapa harus hari ini?
Aaaaaahhh,, muaaaaaaaaaaakkkkkkk..fuh
Bibir dingin terbalut luka lama
Masih seperti ini ? kata hatiku
Huh, rasa lain muncul tiba-tiba
Emm,,,ada yang ingiiiiin membunuhku
Bawa pedang keluar cahaya
Ku ucapkan mantra terakhirku
Pergiiiiiiii…. Pergi sanaaaaaa
Satu per satu datang padaku
Tak terasa… kini kenestapaan
Sudah ku tebas,, sudah ku bunuh
Tangan bergetar hebat, tak dapat tertahan
Apa benar ini akuuu??
Tergeletak kobaran api, menjungjung tinggi
Ada Kehormatan dan penghargaan
Mata memandangku dan buatku kagumi
Inilah aku pejuangnya
( Bandung, 04
Maret 2015 )
*** puisi ini pertama kali dibacakan di halaman luar gedung aula lama UIN SGD Bandung***
Komentar
Posting Komentar