Ahda Jaudah

Pernah dengar dengan kata benci jadi cinta? Ini pun dirasakan oleh Bernadita Arum asal Borobudur dari Jaringan Penulis Indonesia. Bernadita yang biasa dipanggil Dita atau Arum ini, besar di Jogja dan sempat merantau ke Bandung serta setelah menjadi mualaf kembali ke Borobudur lagi. Keluarga besarnya semua non muslim. Mereka menetang keras pilihan Arum tersebut. Arum pernah mengalami kekerasan fisik dari kakeknya akibat keputusan memilih agama Islam. Arum dijauhi dan sering mendapat kekerasan verbal dari keluarganya. Maka Arum memutuskan untuk hidup sendiri. Kini, Arum yang berumur 20 tahun ingin merasakan jalan hidup yang “normal”. Dia lahir dari keluarga broken home. Ayahnya keterbelakangan mental dan pernah masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Gara-gara itu, Arum menjadi korban bullying saat Sekolah Dasar(SD). Saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dia dititipkan di panti asuhan karena usaha koperasi simpan pinjam ibunya bangkrut. Arum pun lulus dari S

Kerutan dahi sudah tak ingin pergi Aliran darah berkoar pun mundur Bagaikan lilin yang tertiup angin Luka luka menyapa Kendur Diluar ku bahagia Di dalam sedihku datang Buku itu memang hanya kata kata Namun nafaspun mulai terengah Sanggup kah aku? Ambang lelah ini Ah, Sudahlah aku Mulai asa tersadari Tak seharusnya yang kujalani Jalanku masih panjang Tetapi, apakah benar.. Jalan ini? Otakku mulai mengombang-ambing Nyanyian malang menyeruak kalbu Harapan inginkan kemudahan Roda berputar sangat cepat Berlari, terjatuh dan terlindas Aku pun sendiri Inginkan kembali Hanya pada illahi Tanpa bawa duniawi Aku lelah Aku tak mau Seimbanglah Berpaling kau Kerasnya hidup Mengasuh rasa Bergetar gugup Mengemis doa Sudah di depan pintu Ambang lelahku Ayo, Bawa aku Ke jalan-Mu Bandung, 01 Juli 2017

Kamu tahu, saat senja menepi Aku merasa sepi Ada yang telah pergi Dari sisi ini Aku menunjuk hati Namun tak mau sudahi Ini sudah di lalui Kamu juga harus pergi Mata mengelilingi Mengitari awan bumi Siapa yang sudah mati? Sudahlah, ikhlasi Dia sudah pergi Aku mati Dia priai Aku wanita ini Senja ini Sudah hilang Mari kita akhiri Dengan senyum mengembang Esok kan kita nikmati Hari hari nanti Bukan denganku tapi Dengannya yang kau kagumi Bandung, 30 Januari 2018 Inspirasi song music : Yuka - Senja yang baru. I like song🤗 

terpojokkan lengan menuai dendam hati bergejolak keyakinan tak ada tak bisakah menekani kata itu frasa yang d buat emosi sakit aku aku salah masuk terlalu dalam terulang sudah tusuk duri dendam semua mata melihat bicarakan aku terpenjara sirat jahat elakkan adu kecil membesar besar mengecil jantung mengatup tak ingin resah berhenti perapian sudah redup kita lewati dan tak hidup pojokkan membiru dingin kulit menerjang tak ada haru syaraf mengejang Bandung, 21 Januari 2018 Ahda Jaudah si pengkhayal puitis kenyal ig :  @ahdajaudah email : ahda.jaudah@gmail.com

Jangan pernah kau merasa malu jangan pernah kau merasa tak mampu hilangkan pikiran negatifmu katakan bahwa kau mampu coba tunjukan kelebihanmu keluarkan bakatmu yang terpendam dan penuhi dengan kesungguhan coba perlihatkan dan genggam duniamu kuatkan tekadmu dalam-dalam dan yakini semua impian ke atas,acungkan tanganmu raih semua mimpimu lebih tinggi, acungkan tanganmu jangan ragu terus maju coba tanya dunia, apa yang tak kamu ketahui biar tak salah saat melangkah coba tanya dunia, apa yang tak kamu mengerti biar kau paham saat menggenggam gerakkan hati, langkahkan kaki genggam cita-citamu, genggam mimpimu mantapkan hati, mentalkan diri padam malasmu, padam pesimismu Bandung, 21 Januari 2018 Ahda Jaudah si pengkhayal puitis kenyal ig :  @ahdajaudah email : ahda.jaudah@gmail.com

Aku tertusuk depan ribuan pisau menyeluruh aliran darah terpukau gelembung panas kian menyeruak mataku meleleh tak sanggup kepercayaan diri kian melemah kala ia menusuk depan kalbu iya memang kita serumah hanya bau busuk beradu sudahlah tak usah kau sungingkan bibirmu kalau itu hanya lukai menderu air mata menyeru untuk tinggalkan dirimu tali mulai putus satu per satu aku lepaskanmu ku ingat keburukanmu mengelupas kulitku akan panasnya kalbu kau memelukku katakan maafmu apa katamu? kau lukai.. ku maafkanmu kau lukai lagi.. berat langkah walau kau memohon mungkin sudah, takdirmu ku meminta tinggalkan aku sudah. Bandung, 21 Januari 2017 Ahda Jaudah si pengkhayal puitis kenyal ig : ahdajaudah email : ahda.jaudah@gmail.com

semenjak itu, aku ingin mengunci kesedihan di pelupuk mata. tak seorang pun tahu. hanya aku saja. dia pun tak boleh dengar dengar. hatinya memaksa pergi kakinya menetap disini terbang mengisi kesepian aku sendirian mengurung diri tiada arti (Bandung, 20 Januari 2018) Ahda si pengkhayal puitis kenyal ig :  @ahdajaudah email : ahda.jaudah@gmail.com

banyak hal yang tak aku bagikan bukan berarti kamu tak layak menjadi tambatan hanya saja, aku tak mau dunia maya merecoki hubungan kita kita hidup di dunia nyata nyatakan perasaan dengan nyata bukan maya memajangmu dalam dunia maya memang aku ingin namun untuk dipamerkan sebelum akad itu seperti melanggar prinsip yang kubentuk menghancurkan usaha lapuk yang harus kutanam pupuk jangan kau sendu ataupun sedu kisah cinta kita kita yang tahu kita yang rasa kita yang nyatakan biarkan oranglain tak tahu biarkan rasa ini terpendam biarkan malaikat mencari tahu biarkan Allah saja yang tahu sampai akhirnya akad terikrar jalan panjang terurai mari kita buka kebahagiaan maya atau nyata? pilihannya ada pada mata mata hati yang jelita dan menata cita cita Bandung, 20 Januari 2018 Ahda Jaudah si pengkhayal puitis kenyal ig : @ahdajaudah email : ahda.jaudah@gmail.com